Sabtu, 11 Desember 2021 08:41 WIB
1580
|-
WUJUDKAN GENERASI MUDA YANG BERBUDAYA, SMANSER GELAR PASRAMAN KILAT
Seririt-Dalam rangka mewujudkan generasi muda yang berbudaya, SMA Negeri 1 Seririt memanfaatkan jeda akhir semester dengan melaksanakan Pasraman Kilat. Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah pada Kamis (9/12) tadi dan dihadiri oleh Staf Pimpinan, Tim Pelaksana, pemateri, dan peserta.
Koordinator kegiatan I Kadek Mustika, S.Pd.B.,M.Pd yang juga selaku Waka Humas SMA Negeri 1 Seririt dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengisi jeda akhir semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022. Hal ini juga menindaklanjuti edaran dari Disdikpora Provinsi Bali terkait Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang positif salah satunya adalah dengan pasraman Kilat. Kegiatan Pasraman Kilat SMA Negeri 1 Seririt diikuti oleh 26 orang siswa kelas X, XI, dan XII dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Adapun materi yang diberikan yaitu Bahasa Sanskerta, Budi Pekerti, Sosialisasi Tentang Pembatasan Sampah Plastik, dan Budaya Berpakaian Adat sesuai Pergub Bali No 79 Tahun 2018 Tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini disi oleh pemateri dari dalam maupun luar sekolah.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Seririt I Gde Suparta, S.Pd.,M.Pd mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Kegiatan pasraman ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan generasi muda yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sesuai dengan profil Pelajar Pancasila. Pasraman sebagai salah satu wadah untuk memberikan bekal kepada anak-anak mengenai berbagai hal yang positif sesuai dengan materi yang sudah disiapkan oleh panitia sehingga output dari kegiatan ini diharapkan anak-anak memiliki sikap yang baik. Tidak hanya itu, anak-anak juga diharapkan memiliki ketahanmalangan, artinya kita masih bisa bangkit ketika dalam kondisi yang sulit atau terburuk tentunya karena memiliki mental yang baik. Hal itu salah satunya bisa didapatkan melalui kegiatan pasraman. “Mewakili lembaga kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan kita harapkan kegiatan ini dapat mewujudkan anak-anak yang cerdas dan berbudaya. Cerdas yang dimaksud tentunya bersifat komprehensif, baik cerdas intelektual, emosional, dan spiritual sesuai denga apa yang tertuang dalam visi misi lembaga” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa melalui pasraman ini anak-anak juga diharapkan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Dalam ajaran agama Hindu hal ini sudah dikenal dengan konsep Tri Hita Karana khususnya bagian Palemahan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam atau lingkungan. Kita diharapkan mampu untuk mengelola sampah plastik karena kita ketahui bersama sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Hal ini juga sesuai dengan kebijakan Gubernur Bali seperti yang tertuang dalam Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik. Diakuinya, selama ini sekolah juga sudah berupaya untuk mengedukasi siswa mengenai pengurangan pemakaian sampah plastik sehingga melalui pasraman ini juga diharapkan anak-anak lebih tumbuh kesadarannya dalam mencintai lingkungan (mus/hms).
WUJUDKAN GENERASI MUDA YANG BERBUDAYA, SMANSER GELAR PASRAMAN KILAT
Seririt-Dalam rangka mewujudkan generasi muda yang berbudaya, SMA Negeri 1 Seririt memanfaatkan jeda akhir semester dengan melaksanakan Pasraman Kilat. Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah pada Kamis (9/12) tadi dan dihadiri oleh Staf Pimpinan, Tim Pelaksana, pemateri, dan peserta.
Koordinator kegiatan I Kadek Mustika, S.Pd.B.,M.Pd yang juga selaku Waka Humas SMA Negeri 1 Seririt dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengisi jeda akhir semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022. Hal ini juga menindaklanjuti edaran dari Disdikpora Provinsi Bali terkait Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang positif salah satunya adalah dengan pasraman Kilat. Kegiatan Pasraman Kilat SMA Negeri 1 Seririt diikuti oleh 26 orang siswa kelas X, XI, dan XII dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Adapun materi yang diberikan yaitu Bahasa Sanskerta, Budi Pekerti, Sosialisasi Tentang Pembatasan Sampah Plastik, dan Budaya Berpakaian Adat sesuai Pergub Bali No 79 Tahun 2018 Tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini disi oleh pemateri dari dalam maupun luar sekolah.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Seririt I Gde Suparta, S.Pd.,M.Pd mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Kegiatan pasraman ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan generasi muda yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sesuai dengan profil Pelajar Pancasila. Pasraman sebagai salah satu wadah untuk memberikan bekal kepada anak-anak mengenai berbagai hal yang positif sesuai dengan materi yang sudah disiapkan oleh panitia sehingga output dari kegiatan ini diharapkan anak-anak memiliki sikap yang baik. Tidak hanya itu, anak-anak juga diharapkan memiliki ketahanmalangan, artinya kita masih bisa bangkit ketika dalam kondisi yang sulit atau terburuk tentunya karena memiliki mental yang baik. Hal itu salah satunya bisa didapatkan melalui kegiatan pasraman. “Mewakili lembaga kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan kita harapkan kegiatan ini dapat mewujudkan anak-anak yang cerdas dan berbudaya. Cerdas yang dimaksud tentunya bersifat komprehensif, baik cerdas intelektual, emosional, dan spiritual sesuai denga apa yang tertuang dalam visi misi lembaga” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa melalui pasraman ini anak-anak juga diharapkan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Dalam ajaran agama Hindu hal ini sudah dikenal dengan konsep Tri Hita Karana khususnya bagian Palemahan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam atau lingkungan. Kita diharapkan mampu untuk mengelola sampah plastik karena kita ketahui bersama sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Hal ini juga sesuai dengan kebijakan Gubernur Bali seperti yang tertuang dalam Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik. Diakuinya, selama ini sekolah juga sudah berupaya untuk mengedukasi siswa mengenai pengurangan pemakaian sampah plastik sehingga melalui pasraman ini juga diharapkan anak-anak lebih tumbuh kesadarannya dalam mencintai lingkungan (mus/hms).