Berita

IDA AYU KADE PUTRI MONIKA Berbekal Tekad, Menggapai Asa, Berlabuh di Kedokteran.

Nama Ida Ayu Kade Putri Monika adalah salah satu nama yang sudah tidak asing lagi di telinga warga Smanser, sebutan populer dari SMAN 1 Seririt. Namanya begitu dikenal bukan karena hal negatif melainkan karena raihan prestasinya yang terbilang sangat gemilang. Siswa kelahiran Banjar 6 September 2003 ini merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara pasangan Ida Komang Suatmika dan Ida Ayu Putu Anomika. Terlahir dari keluarga sederhana membuat siswa yang akrab disapa Dayu Monika ini menjadi sosok yang rajin dan disiplin. Hal ini dibuktikannya dengan raihan prestasi sejak duduk di bangku kelas X. Bahkan ketika acara pelepasan yang dilaksanakan pada Kamis (28/4) kemarin, Dayu  Monika masih tercatat sebagai siswa dengan perolehan nilai tertinggi dan memperoleh penghargaan dari sekolah. 

 Jika ditelisik lebih jauh, siswa kelas XII MIA 3 ini sudah beberapa kali mengharumkan nama sekolah dengan menjurai beberapa perlombaan. Saat duduk dibangku kelas X, namanya mulai dikenal ketika menjuarai lomba esay  tingkat nasional, tepatnya sebagai  Juara 1 Kategori Essay Lomba Kompetensi Ilmiah untuk Siswa/i SMA/K sederajat se-Indonesia yang diselenggarakan oleh STIKI Malang Tahun 2020. Tidak hanya itu saja, beberapa juara juga berhasil diraihnya seperti  Juara 3 Lomba Computational Thinking Tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Student Innovation Centre (SIC) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Tahun 2020,  Juara 1 Lomba Penelitian Belia Bali Tahun 2021 Bidang Psikologi, Juara 1 Lomba Karya Jurnalistik Sirah Bali Info Tahun 2021, dan  Juara 1 Lomba Jurnalistik Radio yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti Tahun 2021. 

    Prestasi  kejuaraan yang berhasil diraihnya ternyata juga diimbangi dengan prestasi di bidang akademik. Sejak duduk di bangku kelas X Dayu Monika sudah berhasil menyabet juara umum. Ya, siswa Smanser yang satu ini memang selalu terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran. Bahkan, tidak hanya dalam bidang tertentu, dirinya juga menonjol hampir di semua mata pelajaran . Kecintaanya dalam bidang eksakta juga nyatanya tidak mengurangi minat dirinya menekuni bidang budaya atau kearifan lokal. Hal ini lantas yang membuatnya tumbuh menjadi  pribadi yang cerdas dan berkarakter.  Terlihat jelas  dari kesehariannya yang ramah , sopan, dan  bersahaja.  

    Selama ini diakuinya pencapaiannya tidak lepas dari peran besar orang tuanya. ibunya seorang pedagang dan ayahnya petani lantas tidak membuat Dayu Monika merasa berkecil hati. Sepulang sekolah, dirinya sudah terbiasa membantu orang tuanya dengan beberapa pekerjaan yang bisa ia lakukan. Baginya, membagi waktu antara kegiatan di sekolah dengan kegiatan di rumah sangat penting.  Hal ini juga yang akhirnya mampu mengantarkannya menembus SNMPTN 2022 yaitu dengan meraih Prodi Kedokteran Universitas Udayana. Ternyata sejak kecil Dayu Monika sudah bercita-cita menjadi seorang dokter. Seperti anak kecil umumnya yang melihat seorang dokter di rumah sakit dan tertarik, semakin kedepan dirinya menyadari bahwa keinginan tersebut sangatlah tidak mudah. Biaya memang menjadi faktor yang sangat menghambat pikirannya sehingga sebelum mantap memilih program studi tersebut dirinya juga merasa bimbang. 

Namun, di samping kebimbangan tersebut nyatanya ada dorongan besar dari dalam hatinya untuk membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil untuk mencapai cita-cita. Motivasi terbesar diakuinya memang bukan dari dalam dirinya, namun dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya yang selalu mendukung dan memberikan masukan-masukan atas keputusan yang diambilnya dalam memilih cita-cita tersebut. Dirinya berharap dengan menjadi dokter nantinya dapat mengabdikan diri pada sesama, bangsa, dan negara. Seraya memohon doa semoga studinya bisa berjalan dengan lancar, selesai tepat pada waktunya. 

Berhasilnya Dayu Monika dalam SNMPTN 2022 diakuinya tidak lepas dari peran pendidikan di Smanser.  SMAN 1 Seririt baginya telah memberikan jalan untuk mencapai cita-cita nya. Dahulu dirinya juga sempat berpikir bahwa untuk meraih kampus impian perlu bersekolah di kota. Namun, perspektif  dirinya itu terpatahkan karena pada dasarnya bukan hanya sekolah yang dikota dapat mengantarkan siswa-siswi ke kampus impian mereka tetapi karena  tekad, kerja keras, dan pemaknaan  terhadap pendidikan yang mampu menghantarkan seseorang ke kampus impian yang diinginkan. Melihat pembelajaran di SMA N 1 Seririt yang menerapkan kedisiplinan  telah membentuk karakternya hingga bisa seperti sekarang. Tagline SMAN 1 Seririt selama ini  "Tetap Produktif di Masa Pandemi"  yang diikuti dengan pembinaan  dan bimbingan selama mengikuti  pembelajaran dan  lomba-lomba akhirnya dapat mengantarkannya meraih kampus impian. 

Di penghujung cerita, dirinya berpesan kepada adik-adiknya di sekolah agar tetap semangat meraih cita-cita. Prestasi tidak akan datang ketika kita berdiam diri. Untuk itu, kita harus aktif berkarya, meskipun sesuatu yang kecil namu bisa bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain (mus/hms).


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa