Minggu, 5 Maret 2023 08:22 WIB
153
|-
SERIRIT - Dalam rangka membumikan tanggap bencana di kalangan siswa, Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Denpasar melaksanakan Sosialisasi Mitigasi Bencana yang diikuti oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Seririt. Hadir dari pihak BMKG Pelaksana Harian Kepala Stasiun I Made Artana didampingi Ketut Sudiarta dan I Putu Edy. Hadir juga dari pihak BPBD Buleleng I Made Setiawan dan Made Hartawan. Kegiatan yang dipusatkan di Aula ini berlangsung pada Jumat (3/3) pagi tadi.
Pihak BMKG yang diwakili oleh Ketut Sudiarta dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa wilayah Indonesia sangat rawan gempa bumi dan tsunami. Sumber gempa di Indonesia sangat banyak yaitu zona sumber gempa Megathrust sebanyak 13 segmen dan zona sumber gempa sesar aktif sebanyak 295. Bali termasuk dalam daerah yang dekat dengan sumber gempa segmen Megathrust Sumba. Hal ini menyebabkan potensi gempa di Bali juga terbilang besar. Untuk itu, masyarakat khususnya di kalangan siswa diharapkan tanggap dengan bencana. Apalagi, Seririt pernah tercatat mengalami gempa yang dahsyat pada tahun 1976 sehingga siswa diharapkan bisa melakukan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko atau dampak bencana yang terjadi. "Bali memiliki potensi bencana yang besar sehingga pemahaman mitigasi bencana penting dimiliki" ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini dipusatkan di Aula. Siswa diberikan materi mengenai potensi bencana khususnya gempa dan tsunami. Siswa juga diajak mengikuti simulasi bencana gempa dengan titik kumpul di lapangan sekolah. Setelah melalui simulasi, seluruh pihak diminta memberikan evaluasi terkait dengan bagaimana langkah mitigasi bencana. Di akhir acara, kegiatan diisi dengan sesi foto bersama.
Kepala SMA Negeri 1 Seririt yang diwakili oleh Waka Humas I Kadek Mustika menyampaikan pihaknya sangat menyambut positif kegiatan ini. Dengan perkembangan teknologi dan arus informasi yang cepat, kita bisa mengetahui jenis dan lokasi bencana dengan mudah tetapi juga rawan dengan berita hoaks. Untuk itu, melalui sosialisasi ini siswa diharapkan memahami dengan baik bagaimana melakukan mitigasi bencana dan dimana mencari sumber yang tepat sehingga tidak termakan berita hoaks. Siswa yang ikut juga bisa menjadi agen tanggap bencana di sekolah. Dipilihannya siswa kelas X untuk mengikuti kegiatan mengingat waktu mereka yang relatif lebih lama di sekolah. (hms/mus)